Tarif jalan tol itu gak mahal loh aslinya, jika dalam satu mobil isinya lebih dari satu orang.

Misal Cirebon-Jogja, orang satu naik kereta executive tu 250-400 ribu, tergantung musim. Seringnya di antara dua angka itu.

Dua orang, lebih dari 500 ribu.

500 ribu ini udah bisa meng-cover biaya BBM dan tarif toll.

BBM: 350 Km / 14 kpl (rata2 konsumsi mobil 1500cc (kombinasi) dan kurang) = 25 Liter (LCGC sih bisa lebih irit bahkan sampai 20 kpl).

25 liter x Pertalite = Rp 192 rb

25 liter x Pertamax = Rp 246 rb

Biaya Tol (saat ini keluar dari salah satu pintu toll antara Semarang-Surakarta) : 250 ribuan lah ya…. 3 tahun lagi mungkin Tol Jogja jadi…

Maka totalnya, Rp 500 ribuan.

Itu baru dua orang doang. Nah kalau bus Elf, isi 9 orang misalnya. Atau bus sedeng, isi 20 orang, atau bus gede, isi 40 orang..

Duuh, tarif toll jadi murah banget itungannya per kepala. Masih masuk Gol 1 semua.

Tapi entahlah, bayar 400 rb buat tol itu kayaknya kok berat banget (mobil kecil ya), karena kalau pakai mobil diesel dan pakai BBM Solar yang 5000an itu, akhirnya biaya tol jauh lebih gede dari biaya BBM.

Kalau pakai Pertamax, Pertadex, atau DEX dan Pertamax Turbo, jadi gak sakit hati gara2 tarif tol.

Padahal, segede2nya bayar Tol, kalau isi satu mobil ada 7 kepala, ya itungannya masih sangat worth it.

7 orang kalau dikaliin tiket kereta murah kelas ekonomi 100 ribuan, udah 700 rebu cuy. Belum biaya hantar ke stasiun, terus nanti di tempat tujuan harus mengandalkan angkutan umum atau taksi dan taksol serta rental.

Dan di kereta ekonomi ya begitu, asik tapi kadang kurang nyaman ya kan.

Pada akhirnya, kita gak bisa bilang bayar tol tuh mahal. Ya ngitungnya mesti begitu.

Satu bis isi banyak orang, lewat tol karena lebih cepat dan efisien, akhirnya wisatawan juga lebih “rela” buat melakukan perjalanan.

Misal tol Sumatra udah jadi semua, non stop dari Jakarta naik bus ke Padang misalnya, itu enteng aja ya kan kalau lewat tol.

Dan orang luar negeri juga jadinya gak keberatan jalan-jalan ke wilayah lain Indonesia, gak cuma Bali, Jogja, Lombok, dan yang itu-itu aja pokoknya.

Nanti kalau udah jadi semua tol, tinggal kapal fery dibikin yang bagus untuk wisatawan.

………… dst dst…….

Sayangnya, kadang pemikiran di atas bakal jadi gak yakin lagi gara2 ada banyak pihak yang gak suka dengan pembangunan tol.

Dibilang ngabisin duit, dibilang penyebab hutang, dibilang diperalat China, dibilang nguntungin perusahaan Chinese… dst dst…

Ya mungkin itu semua benar, tapi…

Mau gimana lagi?

Masa sih Indonesia jalannya gini2 doang?

Masa sih Indonesia gak boleh bikin jalan tol.

Saya adalah salah satu yang tadinya gak suka dengan pembangunan jalan tol, moso sih mau lewat jalan aja mesti bayar, padahal jalannya ada di negeri sendiri, bangun sebagian dana pakai APBN misalnya.

Tapi akhirnya saya sadar betul (soal pemahaman bahwa jalan akses adalah modal negara biar bisa maju sih udah tau dari dulu), jalan tol tuh nguntungin banget, dan gak mahal2 amat.

Ngitung dua orang aja dalam satu mobil, itu biaya BBM dan tarif toll seringnya udah ketutup.

Jadi kalau ngitung 3 orang, ya udah lebih murah lewat tol dibanding kereta api atau pesawat.

Lalu, apakah kereta api dan pesawat akan sepi?

Tenang saja, tidak semua orang betah duduk di mobil hingga belasan jam.

Selera orang itu beda2, ada yang suka cepet meski akan bergantung ke banyak hal, ada yang suka membawa kendaraan sendiri karena bisa fleksibel ke mana-mananya.

Kalau melakukan perjalanan sendirian, memang transportasi umum lebih irit. Masih relatif itu juga. Tergantung pada beberapa faktor. Tapi ketika dalam satu mobil ada beberapa orang, maka biaya keseluruhan masih cukup terjangkau jika di bagi per kepala penumpang.

TARIF JALAN TOL Itu Aslinya Tidak Mahal Jika Dihitung Seperti Ini
Tagged on:     

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *