Meskipun setiap hari jumlah YouTuber baru terus bermunculan, namun lahannya juga masih luas terbentang. Jangan patah arang ketika semua orang tampak seperti ingin menjadi YouTuber karena yang benar-benar akan serius itu cuma sedikit jumlahnya.
Percayalah, saya sering memperhatikan channel-channel baru sejak beberapa tahun lalu, dan kebanyakan memang putus harapan lalu vakum bertahun-tahun. Nanti setelah ada inspirasi baru mungkin akan diteruskan.
Subscriber biasanya sudah ratusan, tapi belum bisa menjadi penyemangat. Apalagi jam tayang, jauh dari angka 4000.
Nah, kalau kamu adalah salah satu yang ingin membangun YouTube, satu aja sih tips saya buat kalian! Jangan menyerah!
Dan rajin bikin konten.
Jangan menunggu peralatanmu lengkap. Jangan menunggu ponsel HP mu bagus kameranya. Apalagi sampe nunggu punya kamera Mirrorless dulu, bahkan saya pernah dengar cerita ada yang sudah habis puluhan juta untuk beli PC Gaming kelas atas dengan peralatan lengkap seperti kursi gaming dan aksesoris lainnya, lalu GAGAL.
Ya karena memang syarat untuk sukses di YouTube itu bukan kamera atau peralatan.
Bahkan Podcast-nya Deddy Corbuzier – Close The Door, itu memulai perjalanannya dari KAMERA WEBCAM. Bayangkan itu, kamera webcam yang kualitasnya tentu buram, bahkan masih mending kamera HP.
Padahal om Deddy zaman itu pasti udah sanggup beli kamera harga ratusan juta rupiah. Orang mobilnya aja mahal, rumahnya mewah, kenapa gak beli kamera yang canggih langsung?
Saya juga kurang tau, mungkin karena prinsip om Deddy salah satunya “yang penting jalan aja dulu.”
Tapi saya tidak menampik, YouTuber baru yang kemudian disupport peralatannya dengan mencukupi juga akan mudah sukses, karena mau bagaimanapun kadang saya males bikin konten karena ngeditnya berat. Laptop udah lelet, kapasitas penyimpanan menipis, tambah masalah-masalah kecil lainnya.
Karena itu, jika kamu ingin sukses membangun YouTube, yang penting modal standar tersedia itu sudah cukup. Apa saja yang harus ada? Berikut akan saya rinci alat-alat yang harus punya kalau ingin produksi video YouTube lebih mudah.
1. Lampu LED
Meskipun kamera ponsel pas-pasan, tapi kalau didukung dengan penerangan memadai maka hasilnya juga akan lumayan.
Penerangan terbaik yang gratis tentu bisa rekam video di luar ruangan. Tapi kadang kita harus membuat video di dalam rumah dan kondisinya gelap.
Beli lah lampu penerangan jenis LED karena harganya terjangkau dan awet masa pakainya. Harga lampu penerangan fotografi tentu beragam banget, mulai beberapa puluh ribu sampai jutaan rupiah.
Tak perlu sedih kalau hanya ada budget kecil karena lampu LED jenis ring light harga 20 ribuan pun sudah sangat lumayan hasilnya. Untuk LED light recommended, cek pilihan berikut:
2. Tripod/ Monopod
Ada banyak pilihan tripod dan monopod di pasaran. Harganya mulai dari 9000 rupiah untuk yang mini tripod hingga jutaan rupiah.
Ada beberapa jenis tripod yang saya rekomendasikan. Saya sendiri menggunakan 3 jenis tripod berbeda yang fungsinya juga masing-masing.
Namun 1 tripod pun sudah cukup, saya rekomendasikan jika kalian akan beli tripod standar, maka jangan yang di bawah 50 ribu karena meskipun mirip bentuknya, materialnya berbeda. Mending nambahin dikit dapet yang lebih kokoh.
Untuk pilihan yang saya rekomendasikan, berikut daftarnya!
3. Microphone Eksternal
Sama seperti aksesoris lainnya, ada banyak pilihan microphone dengan harga yang beragam.
Mic ini gak wajib-wajib amat kalau tempat tinggal kalian jauh dari kebisingan. Karena mic bawaan HP itu sebenernya bagus banget kok.
Masalah timbul ketika lingkungan sekitar kita ternyata berisik maka kita perlu banget yang namanya Mic.
Pilihan termurah memang ada yang harga 6000 ribu, 8 ribu, dan belasan ribu. Namun kemampuannya terbatas untuk kondisi yang berisik banget. Kabel juga relatif pendek jadi agak susah buat bergerak leluasa.
Kalau ada budget cukup, invest di mic harga 100 ribuan seperti dari BOYA BY-M1 sangat direkomendasikan.
Kalau budget lebih gede, tentu kalian gak akan pusing karena pilihannya juga banyak seperti mic RODE, dll. Berikut rekomendasi mic pilihan:
4. Kain Background
Jika kondisi ruangan kita tinggal kurang mendukung, kita bisa gunakan background baik itu bahan kain, kertas, dll.
Kain background cukup terjangkau harganya. Kalian bisa pilih yang hitam, hijau untuk greenscreen, dsb.
Saya pribadi lebih memilih mengecat satu bagian tembok kamar agar lebih bersih dan elok dipandang. Kadang saya memanfaatkan kertas karton besar juga.
Beberapa rekomendasi saya sbb:
5. Aksesoris dan Pernak-pernik
Agar video kita gak membosankan karena isinya cuma orang, kita bisa tambahkan aksesoris seperti misalnya vas bunga di belakang kita atau di meja review, peralatan lain seperti misalnya tempat pensil, mainan 3D, atau tanaman hidup.
Lampu-lampu kecil kelap-kelip juga bisa dijadikan hiasan background.
Poster, hiasan tembok, dll juga bisa banget. Lihat saja podcast om Deddy, penuh banget tuh.
Beberapa aksesoris yang bisa kalian kepoin:
6. Tongsis & Gimbal
Harga tongsis memang banyak yang terjangkau, tapi kalau Gimbal itu udah lumayan banget. Gimbal manual bisa dijadikan pilihan juga karena lebih terjangkau.
Jika ada budget tentu memiliki gimbal akan sangat membantu agar video kita jadi stabil banget. Tapi kalau budget terbatas, tongsis juga bisa membantu banget buat proses merekam karena hasilnya lebih stabil, ada jeda antara tenaga di tangan ke smartphone yang kita pakai untuk merekam.
Beberapa produk rekomendasi saya;
7. Nah di nomor terakhir ini saya akan tempat kan kamera!
Kamera tentu saja WAJIB nomor 1 ya untuk jadi YouTubers. Tapi harganya juga paling tinggi dibanding lainnya.
Kalau gak ada kamera, maka manfaatkan saja kamera HP yang kualitasnya bisa diandalkan asal pencahayaan cukup dan pakai beberapa trik dalam pengambilan gambarnya.
Sekarang, kalau ingin punya HP dengan kamera bagus, apa saja pilihannya? Berikut saya bisa saya rekomendasikan sekaligus beberapa kamera impian YouTubers.
Rekomendasi kamera pilihan :
Alright itu dia 7 alat untuk membuat video YouTube agar lebih baik dan lebih menarik.
Tentu saja tidak semua alat di atas harus dimiliki bersamaan sekaligus. Menyicil satu per satu juga bisa banget.
Selagi belum ada alat yang lebih baik, kita maksimalkan penggunaan alat-alat yang ada dengan kreativitas kita yang “tanpa batas.”