Review Kelebihan & Kekurangan Oppo A96
Beberapa minggu lalu justMuha berkesempatan mencoba ponsel harga 4 jutaan dari Oppo seri A teratas yakni Oppo A96.
Ponsel ini menggunakan desain yang menarik dan fitur-fitur yang mencukupi bagi sebagian pengguna. Namun Oppo A96 juga memiliki kekurangan yang membuatnya sulit untuk saya rekomendasikan. Apa saja kekurangan dan kelebihan Oppo A96?
Kelebihan Oppo A96
Sebelum bahas kekurangannya, mari sedikit ulik apa yang bagus atau mencukupi dari Oppo A96!
- Layar : Memang jenisnya IPS LCD, bukan AMOLED seperti banyak rivalnya. Namun kualitas layarnya sudah lebih dari cukup untuk menyajikan konten yang memuaskan. Kecerahan di dalam ruangan tentu tidak pernah kurang, sedangkan di luar ruangan juga masih bisa terbaca dengan cukup baik meski di bawah terangnya matahari. Ukurannya 6.59 inch dengan resolusi 2412 x 1080 piksel dan refresh rate 60/90 Hz. Ada banyak rival yang lebih tinggi refresh rate-nya, namun 90Hz juga sudah mencukupi. Layarnya sudah dilapisi pelindung namun tidak ada keterangan soal Corning Gorilla Glass.
- Performa hardware mencukupi : Mulai dari chipset Snapdragon 680 yang bisa menghasilkan skor AnTuTu sekitar 260 ribuan. Lalu kapasitas RAM sebesar 8 GB yang tentu melimpah untuk berbagai kebutuhan, dan tentu saja kapasitas penyimpanan yang mencapai 256 GB jenis UPS 2.2 untuk kecepatan yang lebih baik dibanding jenis MMC.
- Ada slot memory microSD untuk menambah kapasitas penyimpanan. Jenisnya dedicated ya, bukan hybrid. Ada 3 slot untuk 2 kartu SIM dan 1 kartu microSD.
- Baterai 5000 mAh dengan dukungan daya charging hingga 33W sudah lebih dari cukup untuk charging dalam waktu sekitar 1 jam dan bisa bertahan seharian bahkan lebih tergantung pemakaian.
- Fitur konektivitas cukup lengkap termasuk adanya Dual SIM, WiFi, Bluetooth 5.0, NFC, serta masih ada audio port 3.5mm jack.
- Stereo speaker sehingga output suara bisa lebih lantang dan berkualitas.
- Ada sensor sidik jari untuk keamanan yang mudah dan cepat digunakan.
- Desainnya terlihat cukup apik dengan bobot 191 gram. Dengan material plastik untuk cover belakang dan frame-nya, Oppo A96 masih bisa terlihat elegan.
- Tahan percikan Air dengan sertifikasi IPX4, tidak bertahan untuk direndam air namun masih bisa menahan dari air.
- Hasil foto kamera belakang dan depan Oppo A96 cukup memuaskan terutama untuk kebutuhan social media karena warnanya dibuat lebih cerah meskipun jadi kurang natural. Lihat hasil foto dan video di bagian bawah halaman ini.
Kekurangan Oppo A96
Nah sekarang apa saja kekurangannya? Ada satu fitur yang tidak dimiliki Oppo A96 at least pada saat saya menggunakannya. Fitur ini bagi justMuha merupakan fitur yang dibutuhkan di era saat ini. Memang bukan fitur yang WAJIB ada, beberapa pengguna mungkin tidak mempermasalahkan dengan tidak adanya fitur ini. Apa saja kekurangan ponsel ini menurut justMuha?
- Material cover belakang Plastik : Yes memang masih terlihat oke, tapi jelas tidak semewah material plastik. Walaupun soal ketahanan bisa diperdebatkan.
- Layar tidak se-wow beberapa rivalnya. Meski sudah mencukupi, namun rivalnya rata-rata lebih baik dengan jenis AMOLED dan refresh rate 120 Hz.
- Kamera hanya ada 1 buah dengan resolusi 50MP, ada 1 lagi resolusi 2MP merupakan kamera depth sensor untuk menghasilkan bokeh. Tidak ada kamera ultrawide ataupun macro.
- Fitur-fitur video biasa saja seperti misalnya hanya bisa hingga 30 fps, belum bisa hingga 60 fps. Belum bisa rekam resolusi 4K juga.
- Tidak mendukung EIS (Electronic Image Stabilization) atau penstabil gambar saat merekam video baik untuk kamera depan maupun belakangnya.
Point terakhir di atas merupakan kekurangan yang sangat mengejutkan bagi justMuha. Bukan apa-apa, sudah lensanya hanya ada 1 saja untuk mengambil gambar, tidak ada ultrawide dan macro, eh kemampuan videonya juga sangat terbatas. Sebagai informasi, fitur EIS bisa hadir di HP Harga di bawah 2 juta, atau ya 2 jutaan sudah bisa dapet fitur EIS.
Sedangkan di Oppo A96 yang harganya 4 jutaan ini justru tidak memiliki EIS? Saya pribadi sangat membutuhkan fitur EIS karena sering merekam video dengan ponsel.
Lihat hasil video Oppo A96 pada video berikut;
Tanpa adanya EIS, hasil video seringnya sangat shaky dan kasar sekali pergerakannya, membuat sakit mata saat menonton.
Just Muha juga sudah mencoba menggunakan aplikasi kamera lain yaitu Open Camera yang punya fitur IS (Image Stabilization) ternyata memang tidak bisa aktif IS-nya. Hasil video tetap kasar walau sudah mengaktifkan IS.
Solusinya adalah menstabilkan menggunakan aplikasi seperti Google Photos, atau Cyberlink PowerDirector dan aplikasi penstabil gambar dari KineMaster. Namun tentu saja, hasil editannya tidak sehalus video yang sudah distabilkan sejak merekam menggunakan EIS dengan Gyro.
Untuk hasil fotonya sudah terbilang memuaskan, warnanya dibuat cerah di mana cocok untuk selera kebanyakan pengguna. Memang ada proses sharpening untuk foto close-up yang menurut saya agak berlebihan, tapi untuk kebutuhan social media, hal tersebut bisa menjadi keunggulan karena banyak disukai orang.
Galeri Foto dan SS Video Oppo A96
Nah, jadi itu dia kelebihan dan kekurangan Oppo A96 versi just Muha.
Pada akhirnya, jika kalian tidak terlalu membutuhkan fitur video di kamera HP, tidak butuh kamera ultrawide dan kamera macro, maka Oppo A96 ini bisa dijadikan pilihan, terutama untuk yang sudah mengincar merk ini. Seperti halnya ayah saya, beli HP ini karena di pikiran sudah ditanamkan mau beli HP nya merk Oppo karena diberi tau oleh teknisi HP bahwa merk Oppo lebih mudah diperbaiki kalau mengalami kerusakan.
Jika kalian ingin yang lebih lengkap dan lebih unggul di banyak sektor, ada Redmi Note 11 Pro 4G yang harganya juga berkisar di 4 jutaan rupiah.